Aransemen (bahasa Belanda: arrangement, bahasa Inggris: arrangement) adalah penyesuaian komposisi musik dengan nomor suara penyanyi atau instrumen lain yang didasarkan pada sebuah komposisi yang telah ada sehingga esensi musiknya tidak berubah.
Cukup sulit dimengerti, tapi mari kita sederhanakan. Jika diibaratkan aransemen suatu musik adalah suatu alur dalam sebuah cerita. Alur sebuah cerita biasanya diawali dengan pengenal tokok, klimaks dan anti klimaks. Musik juga seperti itu. Dimulai dengan pelan perlahan-lahan naik, kemudian sesudah mencapai puncak relak kembali. Tapi ada juga alur musik yang nyantai dan flat tidak ada klimaksnya samasekali. Malahan, kadang-kadang alur musik yang datar itu lebih disukai, karena dinilai mudah dicerna dan banyak orang yang suka akan kesederhanaan. Saya beri contoh saja yang sedang trend saat ini di youtube. Banyak sekali orang yang mengcover musik lagu-lagu populer luar negara denga mengaransemennya menjadi akustik yang sederhana. Dan itu banyak peminatnya. Akan tetapi yang saya bingung adalah, kenapa orang-orang yang mengcover lagu tersebut tidak menyanyikan lagu mereka sendiri. Sungguh aneh.
Oke, balik lagi ke topik utama mengenai cara membuat aransemen musik yang ciamik. Membuat suatu aransemen musik itu sebenarnya susah-susah gampang. Dibilang sudah, ngga terlalu, dibilang mudah ngga juga. Jadi sedang-sedang saja. Baik, kita langsung menuju TKP-nya saja sekarang.
Kuasai Teori semaksimal mungkin
Kenapa haru kuasai banyak teori? Padahal kan banyak karya musik yang diciptakan tanpa faham apa itu not balok? Apa itu garis paranada? Apa itu scale. Berkarya itu yang penting dari hari (katanya). Soal teori itu belakangan (katanya).
Betul sekali memang, ada sebagian orang yang berfikiran teori itu musik itu tidak penting, yang penting berkarya. Tidak salah memang, jika bermidset seperti itu. Tapi, cobalah lihat perbedaannya. Orang yang tidak mempedulikan teori, biasanya karya yang dibuatnya itu sedikit. Sedangkan orang yang faham teori kecenderungannya, karyanya lebih banyak. Bukan hanya itu saja, orang rang faham teori-teori musik berkarya dengan aturan, maksudnya memperhatikan unsur plagiasi dari karyanya. Misalnya, orang yang tidak faham teori-teori musik, ketika berkarya mereka tidak mempedulikan karya orang lain yang mirip dengannya. Padahal karya itu memang benar-benar mirip. Berbeda denga orang yang faham teori musik, orang yang faham teori musik ketika menciptakan sebuah karya, mereka akan menciptakan suatu karya yang benar-benar beda dari apa yang pernah mereka dengar. Juga, orang-orang yang faham teori musik itu lebih terbuka menerima saran dari orang lain yang memberi nasihat pada orang tersebut bahwa karya yang dibuatnya agak yang mirip. Berbeda sekali dengan orang yang tak faham teori-teori musik yang biasanya bersikukuh bahwa itu adalah karya original mereka. Oleh karena itulah, kita harus faham mengapa teori musik itu penting.
Perkaya perbendaharaan musik kita
Simple saja untuk yang ini, “Dengarkan setiap musik yang kita sukai dan tidak sukai”. Ada orang yang suka terhadap aliran musik tertentu misalnya, Rock. Orang tersebut hanya mendengarkan musik-musik yang termasuk kategori rock saja. Orang tersebut gengsi mendengarkan lagu-lagu yang bukan rock. Tidak ada yang salah saya pikir, orang yang termasuk kategori ini adalah orang yang ingin benar-benar menjurus pada satu aliran. Orang ini tidak ingin musiknya dipengaruhi aliran-aliran musik lain. Akan tetapi, akan ada akibat baik dan buruk jika kita hanya menyukai 1 jenis aliran musik saja. Akibat baiknya adalah, musiknya akan lebih mudah dikenal, musiknya lebih banyak fansnya hanya pada orang orang yang suka aliran yang sama, dan ada akibat lain, bisa dipikirkan sendiri. Sedangkan akibat buruknya adalah, musiknya akan cenderung seperti itu saja, tidak ada perkembangan. Tentunya kita ingin dong musik kita punya perkembangan, iyakan.
Jenis orang kedua adalah orang yang menyukai semua aliran musik. Orang ini akan lebih menghargai perbedaan antara sesama musisi. Orang yang perbendaharaan musiknya banyak, biasanya kualitas musiknyapun tidak bisa diremehkan ya. Oleh karena itu, perbanyak perbendaharaan musik kita, agar kualitas musik kita semakin berkembang.
Praktek
Tidak ada hasil karya yang indah tanpa praktek yang sering, atau latihan yang konsisten.